Pengalaman pertama naik Go Car , Handphone Hilang !

Kali ini mau sharing pengalaman pribadi .

Jadi Sabtu lalu, tepatnya tanggal 21 May 2016 sore aku sama adikku pergi ke Taman Anggrek dari daerah sukabumi selatan, kebon jeruk dengan menaiki GO-CAR ( layanan terbaru dari GO-JEK). So far aku ga bakal banyak komentar tentang layanan nya, karena ga ada masalah sih. Aku tiba di Taman Anggrek sekitar pukul 17.30 wib, permasalahan dimulai ketika sudah memasuki taman anggrek kurang lebih 10 menit dan aku baru sadar bahwa HP ku tertinggal di jok belakang mobil. 

Kemudian dengan panik aku meminta adikku untuk menghubungi driver GO-CAR yang sebelumnya kami gunakan. Sayangnya karena pada waktu itu posisiku dan adikku tidak bersama, kira - kira makan waktu 20 menit lebih untuk bisa mencari adikku, sebelum akhirnya aku menggunakan pusat informasi untuk memanggil dia datang. Jadi jarak antara terakhir aku diantar GO-CAR sampai aku mencoba menghubungi driver sekitar 30 menit kurang lebih.

Nomor driver tidak dapat dihubungi, begitu juga dengan nomorku sudah di non aktifkan. Akhirnya aku mencoba menghubungi call center GO-JEK. Kemudian aku membuatkan laporan kehilangan, laporan diproses dan mereka juga akan mencoba menghubungi driver go car tersebut. Disamping itu adikku terus berusaha menghubungi driver GO-CAR yang tadi kami gunakan, akhirnya setengah jam kemudian berhasil menghubungi driver, kemudian driver mengatakan bahwa setelah mengantar kami, dia menerima orderan untuk mengantar customer dari wilayah Central Park menuju RS PELNI, dengan nomor HP customer : 0838 94756516 a/n NINDIA. 


Akhirnya aku pulang saja ke rumah, kemudian malamnya mendapat email konfirmasi dari pihak GO-JEK bahwa driver yang kami gunakan, benar telah menerima orderan seperti yang dia sampaikan setelah mengantarku, dan pada saat aku berusaha menghubungi no nya sedang off. OK, aku berusaha tetap berprasangka baik, akhirnya aku mencoba misscall nomor customer Nindia tersebut, diangkat oleh seseorang laki - laki, sepertinya masih muda. Kemudian aku coba SMS, menanyakan jika dia tidak merasa mengambil handphone ku dia bisa membalas sms ini, tapi balasan sms pun tidak ada. Aku mencoba hubungi nomor itu kembali dan tiba - tiba nomornya sudah tidak aktif. Sampai besok pagi aku tetap mencoba menelpon nomor tersebut juga tidak aktif. OK, sekarang aku bisa benar2 curiga ke customer Nindia ini, kalau ga kenapa dia mesti matiin hape nya? 


Sebelumnya aku mencoba untuk meminta agar pihak GO-JEK memediasi dengan customer tersebut, karena mereka tentunya punya data customer tersebut kan.. ga mungkin banget ga punya, secara mereka punya database klien pastinya. Kejadian kek gini, rasanya udah sering banget kejadian kan, masa iya mau terus - terusan dikembang biakkan gitu sih mental maling nya. Sampai postingan ini aku post, pihak GO-JEK belum ada menghubungi sejak terakhir email itu. Padahal aku berharap dapat dihubungi sehingga setidaknya aku bisa menyampaikan beberapa hal saran untuk kedepannya, supaya jika kejadian terulang pihak GO=JEK selaku penyedia jasa bisa melakukan tindakan - tidakan yang kira - kira tepat. 

FYI, aku sendiri sudah ke POLRES JAKARTA BARAT untuk buat laporan, tapi sayangnya ternyata harus ada kotak handphone ku, dimana kotak handphone nya ada di Jogja, alhasil aku mengurungkan niatku. Ada beberapa hal sebenarnya yang ingin sekali aku sampaikan ke pihak GO-JEK, semoga mungkin barangkali mereka membaca artikel ini, beberapa hal yang ingin ku sampaikan adalah:

1. Kedepannya semoga saja GO-JEK meningkatkan tingkat keamanan data pengguna, sehingga jika kejadian seperti ini terjadi pihak GO-JEK dapat melakukan investigasi kemudian melakukan tindakan - tindakan yang masih dalam ranah kekuasaan pihak GO-JEK, semisal 
- memblokir customer tersebut, semacam blacklist customer kalau di dunia online shop 
- bekerja sama dengan kepolisian sehingga dapat diproses lebih lanjut, hal ini aku rasa akan menimbulkan EFEK JERA jika saja orang - orang yang punya mental MALING karena KESEMPATAN ini diberi pelajaran. Pihak GO-JEK punya data mereka, lalu manfaatkanlah dengan tepat. 

kenapa aku katakan bekerja sama dengan kepolisian, karena aku tahu memang bahwa menyebarluaskan data customer itu melanggar aturan, namun jika memiliki data seorang kriminal masa cuma diem aja sih.. Kemudian gimana kami sebagai customer mendapatkan rasa aman?? 
Ini baru handphone, gimana kalau yang hilang barang yang nilainya lebih berharga?
Sekalipun bisa aku katakan bahwa data, kontak nomor di handphone ku sangat sangat berharga.

2. Membantu memediasi 
Tentunya pihak GO-JEK pasti menginginkan kenyamanan untuk pengguna nya, tapi ada hal lain yang aku harapkan dalam kasus ini, inginnya pihak GO-JEK membantu memediasi antara aku dan si Maling. Aku cuma punya kontak nomor dia yang udah gak aktif, sementara pihak GO-JEK punya data nya, pasti punya tracking data customer itu juga kan. Yakin banget itu customer maling sampai sekarang masih pake layanan gojek mungkin registrasi lagi dengan nama, dan kontak baru. Iya berdoa aja deh, semoga mental dan jiwanya lebih membaik sehingga ga maling lagi. 

Untuk poin 2 kita bisa ambil contoh di perbankan, saat misalnya saya salah transfer sejumlah uang ke nomor rekening si A padahal harusnya ke B, saya melaporkan ke CS Bank kemudian pihak bank akan membantu memediasi ke pihak A mengenai kesalahan transfer. At least, ada tindakan yang dilakukan untuk memediasi kedua belah pihak , bukankah hak itu jelas terdapat dalam UU Perlindungan konsumen pasal 4 poin e :

" hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut; " , CMIIW anak2 hukum kalau aku salah dalam menafsikran UU ini, OK.

3. Perbaiki proses registrasi 
Siapa sih masyarakat yang ga terbantu dengan layanan Gojek, kita semua senang dengan inovasi kalian. Tapi saranku, plis tolong perbaiki sistem registrasi dan data2 customer, sehingga kedepannya jika ada kasus seperti ini bisa langsung ditindak tegas ( kembali ke poin 1). Jangan sampai seperti perusahaan provider tuh, yang sistem registrasi kartunya amburadul, sorry aku bilang amburadul ya gitulah sampai saat ini banyak kan orang yang pake kartu tapi data dirinya bukan yang sebenarnya. 


UPDATE : Pihak GOJEK sudah menghubungi, namun tidak bisa melakukan mediasi , aku sendiri udah iklas jadi pelajaran untuk diri sendiri supaya ga ceroboh

Demikian beberapa saranku untuk pihak Gojek, I need you seriously, but please be better !!!

sincerely 
Your dissapointed customer 

0 komentar:

Posting Komentar